Oleh: Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen
Terdapat berbagai jenis kegilaan di dunia ini. Kita akan membahas lima jenis kegilaan yang paling umum.
* Gila yang berasal dari akal pikiran
* Gila akan wanita,
* Gila akan uang,
* Gila akan mabuk-mabukan,
* Gila akan kebijaksanaan.
Pada sebuah persimpangan jalan di dekat taman, berdiri sebuah pohon yang teduh. Lima orang dengan lima jenis kegilaan duduk bersama di bawah pohon tersebut. Mereka berbicara dengan diri mereka sendiri. Bagi orang yang berlalu-lalang, lima orang ini terlihat sama, tetapi terdapat alasan yang berbeda atas kegilaan mereka.
Manusia yang sakit jiwa mengambil semua serpihan kertas dan lembaran daun kering yang ada di tanah dan meletakkannya di sekitar tangannya sembari mengoceh, “Kau pergi ke sini, kau pergi ke sana.”
Dia yang terobsesi oleh wanita mengambil semua serpihan kertas dan mengira bahwa kertas itu adalah surat cinta. Dia berkomat-kamit, “Kekasihku menulis ini, kekasihku menulis itu. Kekasihku berkata, ‘Aku akan datang kepadamu!'”
Dia yang terobsesi oleh uang mengambil semua serpihan kertas, melihatnya, membolak-baliknya, dan mengomel kepada dirinya sendiri, “Bank ini, bank itu. Rekening ini, rekening itu. Simpananku.”
Dia yang gila karena mabuk berdiri dan berjalan sempoyongan di jalan, menabrak orang lain dan benda-benda yang ada di sekitarnya. Akhirnya, dia terjatuh tak sadarkan diri di jalan, dan maling merampok pakaiannya. Ketika dia sadar kembali dia begitu malu, sehingga dia kembali ke rumah, bertengkar dengan istrinya, dan menyalahkan keluarganya atas kesalahannya.
Tetapi dia yang terobsesi oleh kebijaksanaan mengambil sebuah daun kering yang telah mati dan tersenyum dengan sedih. “Sungguh indah ketika engkau masih bersatu dengan batangmu. Pada awalnya engkau adalah sebuah daun indah yang berwarna hijau yang menyejukkan orang lain. Kemudian engkau berubah menjadi kuning, dan saat ini warnamu menjadi sama dengan tanah. Engkau adalah daun kering yang akan kembali ke tanah sebagai pupuk. Setiap orang dan segala sesuatu akan mendapatkan takdir yang sama. Setiap orang dan segala sesuatu menjadi makanan bagi tanah.” Dia tertawa dan menangis, tetapi bukan dari dalam dirinya.
Manusia yang terobsesi dengan kebijaksanaan tertawa karena penjelasannya sendiri. Dia berkata, “Sungguh inilah kehidupan! Oh Tuhan, aku mencari-Mu dan menjadi gila. Engkaulah satu-satunya dokter yang dapat menyembuhkan kegilaanku. Jika Engkau tidak datang, aku akan mati seperti daun ini. Engkaulah Tuhan yang menciptakan, melindungi, dan merawatku. Engkaulah Tuhan yang memahami dan mengerti akan diriku. Berikanlah aku obat rahmat, cinta dan kebijaksanaan-Mu dan penuhilah kebutuhan-kebutuhanku. Aku adalah budak-Mu di dunia ini.” Hatinya terbuka, dan dia berserah diri kepada Tuhan.
Empat orang lainnya tidak menyadari hal ini. Mereka berbicara akan apa yang ada di dalam diri mereka. Tetapi bagi dunia, kelima orang ini terlihat gila.
Anakku, pahamilah keadaan ini. Jangan mengikuti apa yang dunia lakukan. Jika engkau melihat seseorang yang benar-benar mengerti akan dirinya, kehilangan dirinya dalam meraih kebijaksanaan, dan mati dalam Tuhan, engkau sebaiknya menghormatinya dan belajar kebijaksanaan dan kata-kata baik darinya. Hal itu akan menjadikan engkau mulia.
Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen
*********
Edisi Inggris “Five Common Types of Insanity” Oleh M. R. Bawa Muhaiyaddeen. Diterjemahkan oleh Dimas Tandayu.
klo boleh milih gila yg mana, gw mau gila akan kebijaksanaan aja deh hehehehe
========================================================================
Ya kalo gitu kita sama-sama gila…hahaha π
::salam mas dimas, kegilaan lebih banyak terpersepsikan pada kebanyakan orang dari sebab ketidaksamaan secara ekstrim yang dipandangkan, kebijaksanaan yang ditampilkan bisa jadi dibenarkan secara perasaan, namun fikiran yang tidak berterima akan menolaknya…yang saling mengenal akan bersenda gurau…yang lain menyesatkannya…
===================================================================================
Thank you Zal. Aku harus berkali-kali membacanya untuk mencoba memahami maksudnya. Pada akhirnya tetap tidak mengerti π¦
salam..kalau bisa di pilih yg yg mana satu kegilaan saya…saya akan pilih gila kepada yg maha pencipta….asyik kan…
==========================================================================
Memang asyik, tetapi dibutuhkan perjuangan yang keras untuk menjadi gila kepada Sang Pencipta π
bisakah…aku sembuh dari kegilaanku akan Wanita?
Semoga Allah memberiku Obat Rahmat, cinta dan kebijaksanaan kepadaku juga…
=========================================================================
Mari kita bersama-sama berusaha untuk terus memperbaiki diri.
“Semoga Allah memberiku Obat Rahmat, cinta dan kebijaksanaan kepadaku juga…” Amin.
aq memilih waras aja,buat ap gila…
emang gila bisa bikin hidup lebih baik?
la wong Dia jg bfirman “ambil bagianmu d akhirat,tapi jangan lupakan duniamu”
==========================================================================
Saya rasa orang yang gila akan cinta Ilahi tidak wajar memilih melupakan dunia, hanya saja mereka sudah tidak dimiliki lagi oleh dunia, but that’s a hard things to accomplish dan bagi mereka dunia ini adalah jalan menuju kehidupan akhirat yang baik sebagaimana Sheikh Ibn Al-Arabi berkata:
“Dunia ini adalah jalan menuju kebahagiaan abadi dan karena itu ia baik, pantas dihargai dan dipuji.
Yang buruk adalah apa yang engkau lakukan dengan dunia saat engkau dibutakan pada kebenaran dan dikuasai sepenuhnya oleh hasrat, hawa nafsu dan ambisi pada dunia.
Kesenangan dunia ini tidaklah membahayakan dengan sendirinya. Ia baru berbahaya ketika semua itu membuatmu lupa, tidak patuh dan melalaikan Tuhanmu.”
Terima kasih ya sudah menyediakan waktunya untuk berbagi π
qeinz benar2 tertunduk memikirkan… apakah kegilan ku
========================================================================
Saya pun tertunduk memikirkan saya termasuk gila yang mana π
Btoltu…kita semua gila..klu kita tidak letak diri kita dalam gila yang betol kita akn berada dalam gila yang salah…
qeinz masih tak dapat nak berikan aper kegilaan qeinz
Gila memang gila dunia ini, lebih baik terobsesi pada Tuhan daripada terobsesi pada dunia…semuanya mencari tuhannya masing2 ada yang mmenjadikan uang sebagai tuhan, tahta, harta, wanita sebagai tuhan mereka, berhala sudah pindah kehati….
Gila adalah sebuah persepsi.
Ketidakpahaman kita terhadap jalinan-jalinan pikiran dalam diri seseorang membuat kita memberinya “label” gila demi membuat diri kita yg tidak paham terlihat “waras” atau sekedar untuk menutup diri kita dari sikap-sikapnya yang asing.
Demikian pula kegilaan akan Tuhan biasanya berasal dari sebuah pengalaman spiritual yang tak bisa dipahami oleh mereka yg belum mengalaminya, atau juga lahir dari sebuah perenungan yang ekstra mendalam yang biasanya dipicu oleh kejadian-kejadian tertentu dalam kehidupan orang tersebut. Orang-orang yg belum pernah mengalami situasi-situasi tersebut biasanya tidak terdorong untuk melakukan perenungan ini sehingga mereka juga sulit memahami.
Berbahagialah jiwa-jiwa yg telah mencapainya dan tetap rendah hati.
yang nulis juga gila! ha.ha.ha… π
Manusia menyangka bahwa orang yang beda dan langka adalah gila. Tanpa menyadari racun dan intan juga langka. Tapi benar2 tidak bisa disamakan, demikian juga kegilaan.
saya kira butuh “kesadaran”akan siapa aku, darimana,kemana aku akan berakhir…gila???..lebih “baik”….”sadar”….
Reblogged this on F137r13's Blog.
subhanallah maha suci Allah dgn segala ciptaannya. semoga hatiku selalu hidup dgn cahaya Nya.
yahhhh,
saya harus berterimakasih untuk ini ,,
tapi ada satu kegilaan lagi yang harus dibahas,
yaitu gila karna cinta, saya pikir bentuk kegilaan ini yang mejadi subtansi atas “kegilaan” yg lain (bukan sakit jiwa),,,,
Saya senang sekali bisa menemukan website ini, suka sy baca dan share berulang-ulang. Mohon izin ya sblm dan sesudahnya, sungguh mulia sang penulis dan Mr Bawa lukisan cinta ilahi pada mahluknya.