Seseorang berkata kepada Junaid, “Sahabat sejati sangatlah jarang saat ini. Di mana aku dapat menemukan seorang sahabat sejati?”
Junaid menjawab, “Jika kau menginginkan seorang sahabat yang memelihara dirimu dan menanggung bebanmu, maka yang demikian sangatlah jarang. Namun, jika kau menginginkan seorang sahabat sejati yang bersedia kau tanggung beban dan penderitaannya, maka begitu banyak yang dapat aku perkenalkan kepadamu.”
-=-=-=-=-=-=-=-
Abul Qosim al-Junaid bin Muhammad al-Khazzaz an-Nihawandi adalah seorang sufi terkemuka, guru al-Hallaj. Ia adalah putra seorang pedagang kaya raya, keponakan sufi terkenal as-Shaqati dan teman karib sufi masyur Muhasibhi. Junaid meninggal pada tahun 910 di Baghdad.
:: Kisah diambil dari buku Hati Diri & Jiwa. Psikologi Sufi untuk Transformasi. Robert Frager Ph.D (Sheikh Ragib al-Jerahi)
informasi yang sangat berharga
Nice Blog.
jangan lupa kunjungi http://kurniafisika.wordpress.com/
i like ur blog,
terkadang sahabat sejati itu tak di temukan.
entah mengapa.
salam kenal
===========================
Terima kasih untuk silahturahminya 🙂
Semoga blognya membawa manfaat bagi kita semua ya.
Salam kenal juga 🙂
salam.
memang benar, dan tepat sekali kiasan ini.
semuga kita beroleh kekuatan, insyaAllah.
==============
Wa alaikum salam
Amiin. Insya Allah.
setau aqu sahabat sejati itu hanya ada 2 dosa dan amal….
good posting dimas……to share the kindness never say tired loo..
^_^
==================================================
Kedua hal itu adalah sahabat sejati dalam esensi yang lebih tinggi wiwik.
sahabat yang sejati yang abadi, yang tak pernah tidur yang selalu menjaga yang meringankan beban dan segala kebaikan adalah ALLOH
Nice posting Dims..thanks sdh mengingatkan yaa
orang bilang ‘friend in need is friend indeed’… Nice words. Thanks
==========================
You very welcome Bella 🙂
aku suka blognya,,
sahabat itu tak akan pernah terganti..
Aku suka topik yang dibahas. Memang benar sahabat sejati itu merupakan teman seumur hidup, saat ini diera modern seperti ini untuk medapatkan teman yang benar-benar tulus ingin berteman tanpa ada embel-embel atau segalanya saya rasa cukup sulit, apakah ini termasuk efek dari perkembangan zaman?