Sahabatku…kita semua pasti sering mendengar yang namanya Cinta. Bertahun-tahun kita hidup, pernahkah kita merenung sejenak untuk memahami apa arti cinta yang sebenarnya?. Sering kita berusaha untuk mencintai dan dicintai, tetapi terkadang situasi memberikan keadaan yang berbeda dari apa yang kita harapkan. Beberapa orang menemukan cinta sejatinya, dan beberapa orang lainnya hatinya terluka karena cinta. Seorang guru berkata “Salah satu kekuatan yang paling besar di alam semesta ini adalah Cinta”. Bahkan Tuhan menciptakan alam semesta ini karena CintaNya.
Sahabatku, mari kita belajar arti Cinta Sejati dari seseorang yang menghabiskan hidupnya di Jalan Cinta. Semoga Cinta Tuhan selalu menaungi hatimu sahabatku…
with love, dimas.
——————————————————————————————————————————————————————-
True Love (Cinta Sejati)
Oleh: M. R. Bawa Muhaiyaddeen
Seorang bijak berkata kepadaku, “Anakku, mari kita bicara tentang cinta. Cinta apa yang kau miliki?” Merasa diri ini memang belum paham apa makna cinta yang sebenarnya, maka aku dengarkan baik-baik setiap hikmah yang menyemburat seperti cahaya.
Anakku, kamu harus membuka hatimu lebar-lebar agar bisa menangkap esensi cinta yang akan aku sampaikan. Simpan pertanyaanmu nanti, karena setiap pertanyaan itu terlahir dari akal. Seperti langit, akal melayang tinggi di atas bumi tempatmu berpijak. Dan kau pun akan jauh dari hati pijakanmu, satu-satunya titik yang mampu menangkap esensi cinta.
Lihat batang bunga mawar itu. Dia punya potensi untuk mempersembahkan bunga merah dan harum yang semerbak. Namun jika batang itu tak pernah ditanam, tak akan pernah mawar itu menghiasi kebunmu. Maka, hanya dengan membuka diri untuk tumbuhnya akar dan daun lah, batang mawar itu akan melahirkan bunga mawar yang harum. Demikian juga dengan hatimu, anakku. Kau harus membukanya, agar potensi cinta yang terkandung di dalamnya bisa merekah, lalu menyinari dunia sekitarmu dengan kedamaian.
Anakku, begitu sering kau bicara cinta. Cinta kepada istri, cinta kepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepada filosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada Tuhan… Apakah isi atau esensi dari cintamu itu? Kau bilang itu cinta suci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama, … Apakah benar begitu, anakku?
Mungkin di kampung kau punya seekor kuda. Begitu sayangnya kau pada kuda itu. Setiap hari kau beri makan, minum, kau rawat bulunya, kau bersihkan, kau ajak jalan-jalan. Seolah kuda itu telah menjadi bagian dari hidupmu, seperti saudaramu. Kau mencintai kuda itu sepenuh hati. Namun, suatu ketika datang orang yang ingin membelinya dengan harga yang fantastis. Hatimu goyah, dan kau pun menjualnya. Cintamu tidak sepenuh hati, karena kau rela menjual cinta. Kau mencintai kuda, karena kegagahannya membuatmu bangga dan selalu senang ketika menungganginya. Namun, ketika datang harta yang lebih memberikan kesenangan, kau berpaling. Kau cinta karena kau mengharapkan sesuatu dari yang kau cintai. Kau cinta kudamu, karena mengharapkan kegagahan. Cintamu berpaling kepada harta, karena kau mengharapkan kekayaan. Ketika keadaan berubah, berubah pula cintamu.
Kau sudah punya istri. Begitu besar cintamu kepadanya. Bahkan kau bilang, dia adalah pasangan sayapmu. Tak mampu kau terbang jika pasangan sayapmu sakit. Cintamu cinta sejati, sehidup semati. Namun, ketika kekasihmu sedang tak enak hati yang keseratus kali, kau enggan menghiburnya, kau biarkan dia dengan nestapanya karena sudah biasa. Ketika dia sakit yang ke lima puluh kali, perhatianmu pun berkurang, tidak seperti ketika pertama kali kau bersamanya. Ketika dia berbuat salah yang ke sepuluh kali, kau pun menjadi mudah marah dan kesal. Tidak seperti pertama kali kau melihatnya, kau begitu pemaaf. Dan kelak ketika dia sudah keriput kulitnya, akan kau cari pengganti dengan alasan dia tak mampu mendukung perjuanganmu lagi? Kalau begitu, maka cintamu cinta berpengharapan. Kau mencintainya, karena dia memberi kebahagiaan kepadamu. Kau mencintainya, karena dia mampu mendukungmu. Ketika semua berubah, berubah pula cintamu.
Kau punya sahabat. Begitu sayangnya kau kepadanya. Sejak kecil kau bermain bersamanya, dan hingga dewasa kau dan dia masih saling membantu, melebihi saudara. Kau pun menyatakan bahwa dia sahabat sejatimu. Begitu besar sayangmu kepadanya, tak bisa digantikan oleh harta. Namun suatu ketika dia mengambil jalan hidup yang berbeda dengan keyakinanmu. Setengah mati kau berusaha menahannya. Namun dia terus melangkah, karena dia yakin itulah jalannya. Akhirnya, bekal keyakinan dan imanmu menyatakan bahwa dia bukan sahabatmu, bukan saudaramu lagi. Dan perjalanan kalian sampai di situ. Kau mencintainya, karena dia mencintaimu, sejalan denganmu. Kau mendukungnya, mendoakannya, membelanya, mengunjunginya, karena dia seiman denganmu. Namun ketika dia berubah keyakinan, hilang sudah cintamu. Cintamu telah berubah.
Kau memegang teguh agamamu. Begitu besar cintamu kepada jalanmu. Kau beri makan fakir miskin, kau tolong anak yatim, tak pernah kau tinggalkan ibadahmu, dengan harapan kelak kau bisa bertemu Tuhanmu. Namun, suatu ketika orang lain menghina nabimu, dan kau pun marah dan membakar tanpa ampun. Apakah kau lupa bahwa jalanmu mengajak untuk mengutamakan cinta dan maaf? Dan jangankan orang lain yang menghina agamamu, saudaramu yang berbeda pemahaman saja engkau kafirkan, engkau jauhi, dan engkau halalkan darahnya. Bukankah Tuhanmu saja tetap cinta kepada makhlukNya yang seperti ini, meskipun mereka bersujud atau menghinaNya? Kau cinta kepada agamamu, tapi kau persepsikan cinta yang diajarkan oleh Tuhanmu dengan caramu sendiri.
Anakku, selama kau begitu kuat terikat kepada sesuatu dan memfokuskan cintamu pada sesuatu itu, selama itu pula kau tidak akan menemukan True Love. Cintamu adalah Selfish Love, cinta yang mengharapkan, cinta karena menguntungkanmu. Cinta yang akan luntur ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Dengan cinta seperti ini kau ibaratnya sedang mengaspal jalan. Kau tebarkan pasir di atas sebuah jalan untuk meninggikannya. Lalu kau keraskan dan kau lapisi atasnya dengan aspal. Pada awalnya tampak bagus, kuat, dan nyaman dilewati. Setiap hari kendaraan lewat di atasnya. Dan musim pun berubah, ketika hujan turun dengan derasnya, dan truk-truk besar melintasinya. Lapisannya mengelupas, dan lama-lama tampak lah lobang di atas jalan itu. Cinta yang bukan True Love, adalah cinta yang seperti ini, yang akan berubah ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Kau harus memahami hal ini, anakku.
Sekarang lihatlah, bagaimana Tuhanmu memberikan cintaNya. Dia mencintai setiap yang hidup, dengan cinta (rahman) yang sama, tidak membeda-bedakan. Manusia yang menyembahNya dan manusia yang menghinaNya, semua diberiNya kehidupan. KekuasaanNya ada di setiap yang hidup. Dia tidak meninggalkan makhlukNya, hanya karena si makhluk tidak lagi percaya kepadanya. Jika Dia hanya mencintai mereka yang menyembahNya saja, maka Dia namanya pilih kasih, Dia memberi cinta yang berharap, mencintai karena disembah. Dia tidak begitu, dia tetap mencintai setiap ciptaanNya. Itulah True Love. Cinta yang tak pernah berubah, walau yang dicintai berubah. Itulah cinta kepunyaan Tuhan. Anakku, kau harus menyematkan cinta sejati ini dalam dirimu. Tanam bibitnya, pupuk agar subur, dan tebarkan bunga dan buahnya ke alam di sekitarmu.
Dan kau perlu tahu, anakku. Selama kau memfokuskan cintamu pada yang kau cintai, maka selama itu pula kau tak akan pernah bisa memiliki cinta sejati, True Love. Cinta sejati hanya kau rasakan, ketika kau melihat Dia dalam titik pusat setiap yang kau cintai. Ketika kau mencintai istrimu, bukan kecantikan dan kebaikan istrimu itu yang kau lihat, tapi yang kau lihat “Ya Allah! Ini ciptaanMu, sungguh cantiknya. Ini kebaikanMu yang kau sematkan dalam dirinya.” Ketika kau lihat saudaramu entah yang sejalan maupun yang berseberangan, kau lihat pancaran CahayaNya dalam diri mereka, yang tersembunyi dalam misteri jiwanya. Kau harus bisa melihat Dia, dalam setiap yang kau cintai, setiap yang kau lihat. Ketika kau melihat makanan, kau bilang “Ya Allah, ini makanan dariMu. Sungguh luar biasa!” Ketika kau melihat seekor kucing yang buruk rupa, kau melihat kehidupanNya yang mewujud dalam diri kucing itu. Ketika kau mengikuti sebuah ajaran, kau lihat Dia yang berada dibalik ajaran itu, bukan ajaran itu yang berubah jadi berhalamu. Ketika kau melihat keyakinan lain, kau lihat Dia yang menciptakan keyakinan itu, dengan segala rahasia dan maksud yang kau belum mengerti.
Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulah kau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta. Cintamu tidak terikat dan terfokus pada yang kau pegang. Cintamu tak tertipu oleh baju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai. Cintamu langsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, dan harta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu. Cintamu langsung melihat Dia.
Dan hanya Dia yang bisa memandang Dia. Kau harus memahami ini, anakku. Maka, dalam dirimu hanya ada Dia, hanya ada pancaran cahayaNya. Dirimu harus seperti bunga mawar yang merekah. Karena hanya saat mawar merekah lah akan tampak kehindahan di dalamnya, dan tersebar bau wangi ke sekitarnya. Mawar yang tertutup, yang masih kuncup, ibarat cahaya yang masih tertutup oleh lapisan-lapisan jiwa. Apalagi mawar yang masih berupa batang, semakin jauh dari terpancarnya cahaya. Bukalah hatimu, mekarkan mawarmu.
Anakku, hanya jiwa yang telah berserah diri saja lah yang akan memancarkan cahayaNya. Sedangkan jiwa yang masih terlalu erat memegang segala yang dicintainya, akan menutup cahaya itu dengan berhala filosofi, agama, istri, dan harta benda. Lihat kembali, anakku, akan pengakuanmu bahwa kau telah berserah diri. Lihat baik-baik, teliti dengan seksama, apakah pengakuan itu hanya pengakuan sepihak darimu? Apakah Dia membernarkan pengakuanmu? Ketika kau bilang “Allahu Akbar,” apakah kau benar-benar sudah bisa melihat keakbaran Dia dalam setiap yang kau lihat? Jika kau masih erat mencintai berhala-berhalamu, maka sesungguhnya jalanmu menuju keberserahdirian masih panjang. Jalanmu menuju keber-Islam-an masih di depan. Kau masih harus membuka kebun bunga mawar yang terkunci rapat dalam hatimu. Dan hanya Dia-lah yang memegang kunci kebun itu. Mintalah kepadaNya untuk membukanya. Lalu, masuklah ke dalam taman mawarmu. Bersihkan rumput-rumput liar di sana, gemburkan tanah, sirami batang mawar, halau jauh-jauh ulat yang memakan daunnya. Kemudian, bersabarlah, bersyukurlah, dan bertawakkallah. InsyaAllah, suatu saat, jika kau melakukan ini semua, mawar itu akan berbunga, lalu merekah menyebarkan bau harum ke penjuru istana.
Semoga Allah membimbingmu, anakku.
*********
:: Artikel diambil & diterjemahkan dari website ismailfahmi.org
:: Gambar diambil dari sini
tulisam bagus yg mengguga…bravo fot u
@Boby
Alhamdulillah…Semoga mas Boby selalu dalam Kasih Sayang Sang Pencipta.amin 🙂
Mas boleh nggak saya kutip tulisan mas di blog ini utk diforwrd di milist. apapun jawaban mas saya ucapkan thank to your inspiration
@Boby
Terima Kasih sebelumnya telah menyediakan waktunya untuk membaca posting ini.
Mas Boby, tulisan ini saya link dari blognya IsmailFahmi (alamatnya ada di atas). Mas Boby tanya ke beliau aja. Saya tidak bisa memberikan keputusan karena tulisan ini berasal dari blognya beliau. Tanya aja langsung ke mas Fahmi, beliau orangnya ramah sekali. 🙂
Mas Dimas (Boby?) request nich, sesekali bisa nampilkan tulisan2nya Rumi dong… thanks..
@Mr.Fulus
Terima kasih untuk masukannya. Memang menarik membahas rumi, tetapi terkadang yang menarik pun belum tentu mudah dimengerti dan tidak semua orang mengerti…hehehe. Saya berusaha untuk memberikan bahasan yang menarik, mudah dimengerti dan Insyaallah penuh dengan manfaat. Mungkin suatu saat jika saya menemukan bacaan menarik mengenai rumi saya akan membahasnya disini.
klo menurtku krg mengena dihati klo bisa artikelnya tolong dikasih kasusnya.okkk.thanks yaaa……
@retno
Terima kasih untuk masukannya. Bukankah di atas telah dicontohkan empat kasus oleh Bawa Muhaiyaddeen? 🙂
cinta lah yg membuat bumi berputar;)
===========================================================================
Karena Cinta, segala sesuatu tercipta 😉
salut… thanks 4 ur motivation… bagus bgt tulisannya.. ngena n w bgt.. w suka gy lo… ha2202x…
cinta yang paling abadi adalah cinta illahi
cinta adalah sebuah rasa kasih sayang,rasa memiliki yang datang dari hati yang paling dalam dengan tulus dan ikhlas……..
=========================================================================
Saya juga membungkukkan jiwa saya kepada orang yang menulis artikel ini (Sheikh Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen, Semoga Allah selalu melindunginya). Beliau adalah guru kehidupan yang sangat pengasih dan bijak.
Betul kata kamu niz, the Perfect Love is the Love of God, because He is Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Alam semesta ini tercipta atas Cinta-Nya. Sungguh begitu mulia Engkau wahai Tuhan kami.
“cinta adalah sebuah rasa kasih sayang,rasa memiliki yang datang dari hati yang paling dalam dengan tulus dan ikhlas……..” Thanks niz for your lovely quote, it melted my heart 🙂
O God, fill our heart with Your Love. amin
Assalamu’alaikum Ikhwah.
Cinta sejati? adakah iya? jadi kesimpulan dari tulisan di atas apa Mas?
13 tahun pencarian cinta yang saya lakukan, yang ada adalah perubahan kadar dari cinta. Iya naik dan kadang turun kadarnya. Ada sebuah do’a cinta: Allahumma inni as aluka hubbaka, wa hubba min ahibbaka. wal amalalladzi yablighuni hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba illa min nafsi wa ahli wa minalma’il barit. Lalu cinta siapa yang tidak pernah berubah? Cinta Allah pada hamba-Nya. Dan dari 13 tahun penelitianku tentang cinta itu, saya simpulkan bahwa CINTA ALLAH ADALAH SEJATINYA CINTA. Bagaimana cinta kita pada-Nya? Wallahua’lam bissowab.
Wassalam
=========================================================================
“Bagaimana cinta kita pada-Nya” -> CINTA PALSU 😦
Btw busway, terima kasih mas Adi untuk doanya 🙂
Salam2..sahabat2 ku..cintalah..alangkah bahagianya kalian di dalam cinta itu..CInta…Allahh..
========================================================================
Waalaikumsalam 🙂
Tulisan yg membuatku jadi merenung dalam-dalam…
========================================================================
Saya pun selalu merenung setiap kali membaca tulisan sheikh Bawa ini. Betapa suci cinta Sang Ilahi.
Puja dan Puji syukur bagiMu Ya Allah, engkau telah membuka cakrawala hati hamba tentang arti dan makna cinta melalui Mas Dimas. Semoga beliau selalu dilimpahi Rahmat dan RidhoMu/ Amin…. Dengan pengalaman saya selama ini dalam mengarungi dan menggali makna cinta, akhirnya saya menemukan kebahagiaan saat rasa manis dan kehangatan berubah menjadi seribu ketakutan dan kebimbangan. Dan saat hati dipatahkan dengan kenyataan. Dan sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan hamba berharap kemudahan itu dengan Rahmat dan Ridhamu, dengan hikmah yang telah Engkau sampaikan kepada hamba. Bimbinglah hamba untuk menggapai permohonan hamba dengan segala kefitrahan diri yang telah hamba upayakan. Ya Allah… jadikan hati hamba menjadi hati yang selalu meyakinimu, dan memusnahkan segala keraguan hamba. Maha benar atas segala firmanMu.
========================================================================
Terima kasih mas Nugroho untuk komentarnya. Kata-kata mas Nugroho begitu menyejukkan hati. Terima kasih mas Nugroho telah menyediakan waktunya membagikan pengalamannya.
“Ya Allah… jadikan hati hamba menjadi hati yang selalu meyakinimu, dan memusnahkan segala keraguan hamba”—> Ya Rabb kabulkanlah doa kami. amin
assalamu`alaikum mas maaf ya ayu ngopi tulisan nya, karna ayu pikir tulisan aini amat berguna bagi para pencinta Nya, tulisan ini adalah satu bukti agungnya cinta bagi yang memaknai nya. karna semua yang ada didunia sesungguhnya adalah tiada dan yang ada hanya lah Dia, bgtu jg dgn cinta dengan products dunia, jadi cinya yang nyata itu hanyalah pada Nya. subhanallah…………wahai saudara qu iqra` lah lg cahaya illahi yang ada dalam jiwa mu, yang bersumber dari cahaya diatas cahaya.(qs. an nur : 35)
========================================================================
Wa alaikum’salam
Silahkeeuuunnnn 🙂
Alhamdulillah…
Semoga Allah SWT menganugerahi kita semua sebentuk cinta sejati…amin
Terima kasih atas artikelnya Mas Dimas 😉
========================================================================
Alhamdulillah.
Semoga Allah mengabulkan doa yang dipanjatkan oleh hambanya.
Terima kasih juga kepada Sheikh Bawa Muhaiyaddeen yang telah menerangkan kepada kita arti Cinta Sejati.
I¡Ch bAgUs bgT..
Cinta adalah keiNdahan yg dkaruniakan Tuhan.
Emh,, tpi knapa ya.. Tary ko skit hati tyuz ma cinta..??
asslmlkm,,, duh ngebaca niy tulisan sya jd ngerasaa bener2 miskin bgt true love… gmn yg laen bener tak?? Thanks, merci baeucop, syukron, kamsiah hamida, xie-xie, gracias, trims 4 Mas Dimas Skalee lgiyyyy. Where is the true love?
========================================================================
😀
Kamu orangnya semangat sekali ya…
Dim, saya kutip ya. di Suluk. Thanks. Tau teks inggrisnya di mana?
thankss…u kasih sayang dan ketulusanmu dalam berbagi cinta jugak…semoga Allah mengira setiap kebaikanmu dan memudahkan perjalananmu jugak…semangatmu bak sang pejuang…fisabilillah..truskan usahamu…Chaiyukkk!!!
==================
amin.amin.amin…Aduh doanya banyak sekali 🙂 Alhamdulilah.
Semoga Cinta dan Kasih Sayang Allah selalu bersamamu. amin
g sgt m’cnt i seorg.. tp g mw mengenal dy lbh dkt.> xie’xie. from edy chen
Artikelnya bagus dan membuka wawasan tentang arti cinta sejati yang sebenarnya. Bagaimana cinta itu dapat di pertahankan tanpa perduli adanya perubahan pada apa yang telah kita cintai. Terlebih pada seseorang yang hanya mencintai sesuatu yang dapat memberikan keuntungan pada diri sendiri. Moga aja artikelnya dapat merubah prinsip orang orang yang hanya mencintai sesuatu dengan hanya melihat keindahannya saja. Than’k atas artikelnya.
Subhanallah… Maha Suci Allah yg telah menciptakan cinta di hati manusia.. Tq mz. Dimas.. Smga Allah sllu mencintaimu, amin.
=====================================
Amiin ya Allah. Alhamdullillah didoakan. Terima kasih Windarti 🙂
Semoga Allah menganugerahi Windarti hati yang lembut. Amiin
Menggapai kesempurnaan jiwa, sungguh sangat berat. Menanamkan rasa cinta sebagai jalan sangatlah berat juga. Akan banyak tantangan dan cobaan. Jika kita mengklaim kita cinta, berarti hanya untuk sesaat saja, bukan untuk keabadian. Cinta adalah jalan panjang yang kita tidak dapat penuhi ukuran kualitasnya, ingat!! iblis adalah seorang pecinta tetapi hanya dengan satu sifat sombong, cintanya berubah menjadi kebencian. Sungguh orang yang beruntung adalah orang yang senantiasa terus menerus bermuhasabah dan selalu membersihkan hati, jiwa dan pikiran. Bertasbih memuji Tuhan dan beristighfar serta memohon petunjuk jalan kepada Tuhan dengan bersungguh- sungguhlah berdoa kepada- Nya, insya Allah kita dapat menggapai cintanya dan selamat dunia- akhirat. Amin. Dan semoga Tuhan selalu memberikan petunjuk serta hindarkan hamba dari penyakit hati dari sifat riya, dengki dan sombong, serta jauhkan dari sifat kufur nikmat… Amiin..
Subhanallah, Limpahkan Cinta n Kasih sayangMu, wahai sang Pemilik Cinta.
indah nya mencinta dan dicinta..bagus post nya..