Bapak tua ini berprofesi sebagai tukang becak selama 20 tahun dan telah menyumbangkan 350,000 Renminbi (mata uang China) atau setara dengan Rp 570,000,000 untuk membiayai pendidikan 300 orang siswa yang hidup dalam kemiskinan.
Di suatu musim dingin, ia memberikan sumbangan terakhirnya berupa 500 renminbi (Rp 800,000) kepada guru mereka, “Ini sumbanganku yang terakhir, aku tidak sanggup lagi untuk bekerja.” Ia meninggal pada umur 9e tahun. Nama beliau adalah Bai Fang Li.
Anda tidak perlu menjadi orang kaya untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Betapa mulianya ia.
Rest In Peace Bapak Bai Fang Li
—o0o—
Sumber: KlipingKehidupan.wordpress.com
semoga di Indonesia juga ada orang yang mementingkan orang banyak apalagi orang fakir miskin yang putus sekolah, tidak mementingkan diri dan golongan yang menghabiskan uang banyak yang sia-sia.
subhanallah…terpikirkah oleh kita..???
Sebenarnya justru Bapak Bai Fang Li ini adalah orang kaya yg sebenarnya..karena meskipun seseorang kaya dr segi harta belum tentu juga akan lapang utk mendonasikan hartanya utk kemaslahatan orang banyak, tapi ketika seseorang “diperkaya” hatinya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, insya ALlah mudah saja baginya utk mengeluarkan harta dan segala potensinya demi kemaslahatan orang banyak…nice share mas Dimas 😉
God bless you…
Apapun Keyakinanmu,,, Alloh Akan Menerima segala Amal baikkmu… Amiiin
subhanallah…nyesek, bangga ama beliau, pembelajaran bt diri sendiri kita dapat berbagi tanpa harus menunggu harta berlimpah.
sungguh sangat mulia….