Sahabatku, sungguh sedih hati ini ketika melihat pertikaian yang banyak terjadi di dalam hidup ini muncul dikarenakan faktor agama. Sungguh perih hati ini ketika menyaksikan bagaimana kebencian dan permusuhan muncul karena faktor agama. Bagaimana mungkin agama yang diciptakan agar kita bisa hidup tenteram, damai, rukun, dan saling cinta mencintai malah berujung kepada hal-hal diatas. Apa yang salah dalam hal ini? apakah yang salah adalah agamanya? apakah yang salah adalah manusianya? ataukah diri kita yang salah? Saya sebagai seorang muslim mencintai agama saya, tetapi bukan berarti saya bisa merendahkan dan menjelek-jelekan agama lain. Terlebih lagi sampai memusuhi dan menghinakan agama lain. Sudah lupakah kita bahwa tujuan agama adalah untuk menghormati orang lain? sudah lupakah kita bahwa tujuan agama adalah untuk mengasihi orang lain? sudah lupakah kita bahwa tujuan agama adalah untuk mencintai orang lain?
Mari sejenak kita melihat ayat-ayat dari beberapa Kitab Suci yang ada di dunia ini.
***
Baha’i
“Terbekatilah dia yang mendahulukan saudaranya sebelum dirinya.”
***
Budha:
“Tidak menyakiti orang lain dimana dirimu sendiri menemukannya sakit.”
Udana Varga 5:18
“Taklukkan kemarahan dengan cinta. Taklukkan keburukan dengan kebaikan. Taklukkan kekikiran dengan pemberian. Taklukkan kebohongan dengan kebenaran.”
Dhammapada 223
***
Confucianisme:
“Jangan berbuat kepada orang lain apa yang tidak engkau ingin orang lain berbuat kepadamu.”
Analects 15:23
“Manusia yang mulia cendrung untuk memaafkan kesalahan dan menghadapi kesalahan dengan lemah lembut.”
I Ching 40: Pembebasan
****
Hindu:
“Seseorang seharusnya tidak berprilaku kepada orang lain dalam cara yang tidak disetujui oleh dirinya sendiri.”
Mahabharata, Anusasana Parva 113.8
“Ini adalah kesimpulan dari Dharma [kewajiban]: Jangan melakukan sesuatu kepada orang lain yang akan membuatmu sakit jika dilakukan kepadamu.”
Mahabharata 5:1517
***
Islam:
“Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.”
(Al-Quran 39:10)
“Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar”
(Al-Quran 7:33)
“Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Al-Quran 60:7)
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.
(Al-Quran 41:34-35)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Al-Quran 49:13)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
(Al-Quran 30:22)
***
Jain:
“Memberikan pertolongan kepada orang lain adalah kegunaan setiap umat manusia.”
Tattvatthasutra
“Alihkan kemarahan dengan memaafkan.”
Samanasuttam 1.36
***
Judaisme:
“Apa yang membangkitkan kebencian padamu, jangan bebankan pada orang lain.”
Talmud, Shabbat 31a
“Setiap manusia bertanggungjawab satu sama lainnya.”
Talmud, Shabbat 27a
“Siapakah yang dimuliakan? Dia yang memuliakan umat manusia.”
Mishnah, Abit 4.1
***
Kristen:
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Lukas 6.31
“Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.”
1 Korintus 10.24
“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”
Roma 12.21
***
Shinto:
Mereka yang tidak memperdulikan ampunan tidak akan diampuni oleh ku.
Oracle of Itsukushiman
***
Sikh:
“Ketika terdapat ampunan, terdapat Tuhan.”
Adi Granth
***
Tao:
“Pandanglah keuntungan tetanggamu sebagai keuntunganmu dan kehilangan tetanggamu sebagai kehilanganmu.”
Tai Shang Kan Ying P’ien
***
Zoroaster:
Apapun yang tidak disetujui oleh dirimu jangan lakukan kepada orang lain.
Shayast-na-Shayast 13:29
***
Sahabatku, tidak ada satu agama pun yang menyuruh pengikutnya untuk membenci orang lain. Tidak ada satu agama pun yang menganjurkan pengikutnya untuk menghina dan memusuhi orang lain. Jika ada maka itu adalah jalan setan, jalan keburukan. Cukuplah hanya setan yang mengikuti jalan itu, kita jangan mengikutinya. Tuhan Yang Maha Pengasih telah menganugerahi kita dengan jalan Cinta, jalan Kasih Sayang dan jalan Kebenaran menuju DiriNya. Mari sahabatku, kita bergandengan tangan, saling tolong menolong, saling hormat menghormati, saling kasih mengasihi dan saling cinta-mencintai.
Semoga Cinta, Kasih Sayang dan Kedamaian Tuhan selalu bersama kita semua. amin 🙂
***
Let The Peace Arise From Our Deepest Heart
*********
Mohon beritahu saya jika ada kesalahan pada ayatnya. Terima Kasih sahabatku 🙂
Gambar kedua diambil di sini
Ah, benar… keberagaman adalah anugrah Tuhan.
Saya suka bagaimana kamu mengutip ayat-ayat dari beberapa kitab suci, untuk menyampaikan bahwa ajaran-ajaran semua agama tidaklah untuk saling berpecah-belah. 🙂
Bolehkah di terangkan apa makna jalan setan di tulisan yang saya kutip di atas?
Agar jangan jatuhnya jadi fitnah ke setan. 🙂
@danalingga
Sepertinya yang bertanya lebih tahu daripada yang ditanya…hehehe
Menurut saya pribadi sih, memang sudah tugasnya setan untuk menjauhkan manusia dari jalan Tuhan. Jadi lebih baik terus berusaha untuk melihat kekurangan diri dan belajar dari kesalahan yang telah dilakukan untuk mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung di dalamnya daripada menyalahkan setan. Ada cerita menarik dari kejadian ini yang diceritakan oleh seorang syeikh tarekat Al-Jerrahi di Turki yaitu Syeikh Muzaffer Ozak.
Suatu waktu murid-murid Abu Yazid al-Bisthami mengadu soal setan padanya. Mereka berkata, “Setan mengambil iman kami.” Sang Syeikh lalu memanggil setan dan bertanya. Kata setan, “Aku tidak bisa memaksa siapa pun untuk melakukan apa pun. Terlalu takut aku pada Allah untuk berani coba-coba melakukan hal itu. Sebenarnya, kebanyakan orang membuang iman mereka karena segala macam alasan remeh. Aku cuma memungut iman yang mereka buang.”
Semoga bermanfaat 🙂
wah saya memang bertanya agar tahu sudut pandang mas dimas, daripada saya meraba-raba, tapi salah raba 😀 . Dan ternyata memang indah sekali. Terimakasih udah berusaha menjelaskan.
Dimas, kalo udah banyak yang ngomong begini, dijamin kita udah ga khawatir lagi sama hina hinaan, saling merendahkan dan lain lain ya,,
@Rizma
Ya. Agama mengajarkan kita untuk menghormati orang lain.
ya emang bersaudara …
liat aja … marganya yang komentar sama semua 😀 marga said …
ada Master Li said, danalingga said, dan Rizma said 😀
@watonist
Hahaha….ntar kita bikin perkumpulan “said-ters” deh 😀
salam kenal,
saya benar2 salut kepada anda atas tulisan ini, terutama cara anda memandang apa itu agama, kalau saja setiap orang berpikir seperti ini, tentu tidak akan ada lagi pertikaian antar agama.
agama hanya status, di hadapan Tuhan, semua agama SAMA. Bahkan orang yang tidak beragama pun, asalkan dia selalu berbuat baik, saya yakin Tuhan akan memberi tempat yg baik pula.
salam damai..
@mrlekig
Lebih salut lagi kepada mas lekig yang tersentuh atas tulisan ini. Itu menandakan hati mas lekig yang begitu lembut.
Bagi saya, agama adalah fondasi hidup, tanpa agama kita akan buta terhadap kehidupan. Untuk itulah kita membutuhkan agama, sebagai pembimbing kehidupan kita.
Semoga Rahmat dan Kasih Sayang Tuhan selalu bersamamu sahabatku. amin
Pendaftaran Top Posts periode Mei-Juni 2007 telah dibuka. Silahkan daftarkan postingan Anda di http://muhshodiq.wordpress.com/2007/07/06/pendaftaran-top-posts-mei-juni-2007/
Andai setiap orang menyadari betapa berharganya segala yang ada di muka bumi ini bagi kehidupannya dalam menempuh perjalanan menuju sang Khaliq… insy4JJI setiap orang akan selalu berbagi kasih sayang kepada sesama makhluq.
Semoga kita akan selalu ditunjukkan jalan kebenaran yang hakiki dan benar-benar mengenal Tuhannya.
@Bahruddin
Semoga mas Bahruddin selalu dalam rahmat-Nya. Sudah lama ngak dengar komentar menyejukkan dari mas Bahruddin 🙂
Segalanya adalah manifestasi-Nya, tetapi sangatlah sulit untuk menyadari hal ini bagi saya.
“Semoga kita akan selalu ditunjukkan jalan kebenaran yang hakiki dan benar-benar mengenal Tuhannya.”–> amin ya Rabb
semua agama itu baik, jangan cuma ngeliat perbedaan yang ada di agama lain tapi coba lah untuk ngeliat persamaan nya, biar smua orang yg punya agama berbeda2 lbh saling ngerti n menghormati.
sebelum mengkritik agama lain, coba liat diri sendiri dulu, apa jalan yg kita tempuh udah bener??
=================================================================================
“coba liat diri sendiri dulu”—> Inilah Farah yang paling sulit untuk dilakukan. Berusaha untuk jujur kepada diri sendiri. Untuk itulah saya berusaha untuk mengenal diri terlebih dahulu, sebuah perjalanan yang tak berujung, sebuah perjalanan menuju kesejatian diri.
Selama ini banyak orang beragama inginnya dihormati sehingga lupa untuk menghormati, padahal pesan yang di sampaikan seluruh agama adalah hormatilah orang lain. Semoga Tuhan selalu membimbing hati kita. amin 🙂
Indahnya perbedaan..sesungguhnya kita berbeda2 adalah untuk saling mengenal,,! Ya robbi,alangkah semua orang di muka buni ini sudah sampe pada tingkat ini,tidak akan ada perkelahian,tidak akan ada perpecahan,,dan satu kata yamh bisa untuk mencapai ini,janganlah salah satu diantara kita merasa lebih daripada yang lain,karena itu akan manjadi bumerang pada dirimu sendiri..karena semua manusia pada dasarnya adalah sama.
================
Sering saya berpikir bahwa pekerjaan yang saya lakukan saat ini lebih mulia daripada pekerjaan seorang tukang sampah, padahal tanpa tukang sampah saya tidak akan bisa hidup, karena rumah saya akan penuh dengan sampah. Astafirullah. Betapa mulianya seorang tukang sampah. Semoga Allah selalu merahmati mereka. amin.
Dari sini bisa kita sadari bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama.
Amin. kata” yg begitu indah. seandainya ini semua yg terjadi di Dunia. tidak ada lagi air mata kesedihan. sulit tapi bisa kita wujudkan !! Amin..
========================
Amin. Mari kita mulai dari diri kita.